CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »
Daisypath - Personal pictureDaisypath Happy Birthday tickers

Sunday, 29 January 2012

.::HANZALAH, ku jejaki cintamu::.




Alhamdulillah..bangkit ana pagi ini memberikan rasa nyaman yang tak terkata...syukron buat teman setia yang tak pernah jemu mengejutkan diri untuk berkhalwah dengan Kekasih Hati disaat insan lain nyeyak berbantalkan lengan hanyut disapa mimpi indah...alhamdulillah, syukur sekali lagi diberi kesempatan untuk merasai nikmat hidup hari ini...usai solat fajar, tergerak hati ini untuk menatap ruangan sempit ini sekali lagi...dalam diam, teringat ana akan sebuah lagu yang dihadiahkan oleh sang teman setia suatu saat dimana ana mula menjejakkan kaki di tanah KMP ini...dengan hati yang jauh berkelana, ana disapa dengan lagu ini sebagai pembakar semangat..yup!!! semangat seorang pejuang, HANZALAH!!..semoga semangat ini terus ada..berjuang bukan kerana sebuah nama..tapi kerana menyahut seruan..insyaAllah.. dengan harapan hati ini terus bertatih laju menuju destinasi yang diimpi..ingin sekali ana titipkan sebuah sirah buat sahabat...

KISAH PENGANTIN MEDAN UHUD..

Pengantin baru  dengan masa-masa bahagia, segalanya begitu indah dan mempesona. Apalagi jika sebelum menjadi pengantin, kedua mempelai telah menjaga kesucian dirinya dari pergaulan yang dapat menjerumuskannya ke lembah nista. Ibarat orang berpuasa, malam pertama pengantin baru adalah saatnya “berbuka puasa”, yaitu puasa dari berbagai perbuatan yang masuk kategori zina. Segala hasrat yang sebelumnya berhasil diredam dengan penuh sabar dan ikhlas telah mencapai puncak penantian. Namun, bagi seorang Hanzholah bin Abu Amir, panggilan “hayya alal jihad…hayya alal jihad” mengalahkan kebahagiaan malam pertamanya yang penuh kebahagiaan, canda tawa dan senda gurau, karena baginya panggilan jihad lebih menarik hati dan raganya daripada belaian mesra saat dipangkuan sang isteri.
Suatu ketika tersebutlah seorang pengantin baru bernama Hanzholah bin Abu Amir. Ia hidup dimasa perjuangan Islam bersama Rasulullah. Malam pertama, sebagaimana pengantin baru yang lain, ia luangkan bersama istri tercinta. Canda tawa dan senda gurau mewarnai sepasang kekasih yang tengah menjalin hubungan mesra. Hingga sayup-sayup terdengar olehnya ada suara yang memanggil dari kejauhan. Semakin lama suara itu semakin lantang terdengar. “Hayya alal jihad…hayya alal jihad…!”. Ya, itu adalah panggilan untuk berangkat ke medan jihad, yang komandonya langsung berasal dari Rasulullah saw. Tanpa berpikir panjang, Hanzholah meninggalkan pangkuan isterinya kemudian mengambil pedang dan perisai untuk menyongsong jihad bersama Rasulullah dan para sahabatnya. Sang istri tentu berat melepas kepergian suami terkasih, apalagi disaat malam pertama sebagai pengantin belum habis mereka lalui. Namun dengan diiringi doa, ia serahkan kepergian suaminya dalam rangka tugas suci kepada Yang Maha Memiliki, Allah swt..subhanallah.
 Bersama pasukan Rasulullah, Hanzholah bertempur tanpa mengenal rasa takut. Saat memasuki kancah pertempuran, Hanzholah terus merangsek menembus barisan musuh yang jumlahnya tiga kali lipat dari pasukan kaum muslimin. Sasaran utamanya adalah melumpuhkan komandan pasukan kaum musyrikin, Abu Sufyan bin Harb. Sepak terjangnya telah berhasil menyibak pasukan musuh hingga berhadapan langsung dengan Abu Sufyan. Dengan keberanian dan ketangkasan yang luar biasa, Hanzholah berhasil mendesak Abu Sufyan yang tengah berada diujung kematiannya. Namun tanpa disadarinya, dari arah belakang seorang pasukan musuh bernama Syaddad bin Aswad menikamnya dari belakang. Sang pengantin barupun, yang lebih dikenal dengan pahlawan Perang Uhud, menemui syahidnya di medan Uhud.
 Setelah kecamuk perang sudah surut, Rasulullah dan para sahabat tidak menemukan jasad Hanzholah diantara jenazah para sahabat yang sedang diusung. Setelah mencari kesana kemari, mereka mendapatkannya di sebuah gundukan tanah yang masih menyisakan guyuran air di sana. Padahal ketika perang berkecamuk, hujan tidak turun setetespun. Para sahabatpun menjadi heran, darimanakah gerangan air yang membasahi tubuh Hanzholah tersebut. Akhirnya Rasulullah mengabarkan kepada mereka bahwa malaikat sedang memandikan jasad Hanzholah. Kemudian beliau menyuruh di antara para sahabat untuk menanyakan kepada keluarga Hanzholah tentang dirinya sebelum berangkat perang. Ternyata sang istri mengabarkan bahwa keadaan Hanzholah ketika berangkat ke medan jihad adalah dalam keadaan junub. Dari peristiwa ini, Hanzholah mendapat julukan Ghasilul Malaikat (Orang yang dimandikan malaikat).

Malam pertama perkawinannya memang belum habis ia lalui, namun kesyahidannya di medan Uhud membuat bidadari-bidadari syurga sibuk memperebutkan Hanzholah untuk menjadi pasangannya di surga. Adakah para pengantin baru berikutnya yang akan mengikuti jejak Hanzholah ?
Cemburunya ana pada bidadari-bidadari yg telah menunggu Hanzholah..ya Allah,sungguh mulianya sahabat Nabi ini..ana cuba renungi diri ini seketika..terlalu banyak ibrah yg kita dapat dari kisah di atas..muhasabah diri ini,adakah cintaku pada Allah dan Rasul melebihi segala-galanya..??ya Allah..aku leka..lagha saban hari dalam meningkatkan ketaqwaan padaMu,mencintaiMu dan mantaatiMu..ighfirzunuubanaa..moga kita dapat memperbaiki diri agar cinta pd Allah melebihi segala-galanya kerana DIA yang berhak..Dia pencipta Cinta..
Moga kita mengambil ibrah dari kisah ini..kisah sang pemuda..Hanzalah..
muslimin yang ana kagumi....jua buat bakal pendamping ana kelak...contohilah Hanzalah..

Muslimin yang ana hormati kerana ketangkasan dan kegagahanmu, contohilah Hanzalah..Kajilah sirah hidupnya..dan ambillah semangat juangnya.Semangat cintanya yang terlalu tinggi pada perjuangan dan Islam tentunya. Ramai di kalangan muslimin, tewas dengan godaan bernama wanita.Hakikatnya, bagaimana Hanzalah sanggup meninggalkan wanita yang sudah halal buatnya semata-mata kerana cintakan Islam? Dan kita bagaimana?? Sanggupkah bergadai maruah, menggadaikan tenaga untuk wanita yang belum tentu halal untuk kita selagi akad yang indah itu tidak bergema dilafazkan. Muslimin, usah tewas dengan godaan dunia..Kenapa mahu dijadikan dunia ini pendek dengan kealpaan kita sendiri...
ana kagum dengan semangat cinta Hanzalah pada perjuangan. Dan mampukah diri ini kelak berdampingan dengan seorang lelaki sehebat Hanzalah? Yang cintanya benar-benar bulat-bulat untuk Allah. Yang benar-benar mencintai perjuangan tanpa syarat. Yang benar-benar sanggup keluar berjuang meninggalkan nikmat dunia?
Hanzalah keluar dari rumah dalam keadaan junub...Hebat!!Sungguh hebat. Muslimin, bakal zaujku..pendamping hidupku kelak, bagaimana mahu menjadi hebat andai solat berjemaah lima waktu pun susah??maaf andai kata-kata ini terlalu lancang buatmu...musliminku, kamu jua insan hebat..cukup sempurna cintaanNya.. bangkit lah pendampingku, binalah barisan pejuang..sesungguhnya ana merindui insan mulia berperwatakan Hanzalah..

pesanan buat diri ana jua buat muslimat..mari menjadi pendamping hebat buat "hanzalah".. 
Bagaimana seorang isteri tidak merengek, tidak menghalang perjuangan Hanzalah.Subhanallah.. Hebat sungguh.Jiwa tarbiyyah apakah yang dimiliki oleh seorang isteri yang sanggup melepaskan suaminya pergi selepas malam pertama perkahwinannya?? Kemudian suaminya pula syahid., Alhamdulillah. Bertemu di syurga kelak insyaAllah..duhai diriku, siapakah kita mahu memiliki lelaki sepenuhnya?
Teruja dengan kata-kata azimat yang pernah dikutip..
"infaqlah untuk Islam. Kalau tidak memiliki harta, infaqlah suami untuk Islam. Relakan beliau bekerja kuat untuk Islam.Sekali-sekala ditinggalkan, anggaplah itu infaq anda untuk Islam"
subhanallah..mampukah diri??semangat syahirah!!..^_^
Terbaca sebaris ayat dari seorang hamba Allah.."Menjadi muslimat yang solehah, jangan menjadi muslimat yang menjadi penghalang pada perjuangan suami..".maha suci Allah..mungkin kita buta untuk mengaplikasikan sejarah Hanzalah..duhai diriku, bantulah musliminmu, bakal pendamping dirimu kelak..
berjuang bukan hanya dimedan perang.Berjuang di pentas mengeluarkan idea dan pendapat...Menyeru pada kebaikan.Itu juga perjuangan..Jangan kerana dirimu, semua kualiti yang ada pada muslimin terbantut dek sikapmu..syahirah, cinta Allah letak dimana? Tanyalah pada dirimu..
muslimah..ini jua amanat terindah buat diriku, lihatlah dimana kelemahan mereka dan jadilah penguat buat mereka..kalau semangatnya kian rebah, bantulah perjuangannya..taburkan semangat dan peransang didalam perjuangan buat mereka..jadilah pembantu buat muslimin bukan pembantut...sesungguh muslimah itu sayap kiri perjuangan ar-rijal..
  seperti mana Hawa menjadi penguat buat Adam as. Bukan menjadi penggodam semangat juang mereka..mampukah kita?? berusahalah duhai diriku...jua saudariku..
Tidak ada yang halal melainkan yang nyatanya adalah halal.
Maka, mencari yang halal itu fardhu bagi ummat Islam...
ku menjejaki cintanya....
(kredit to teman setia..perkenalkan lagu ini buat ana, melaluinya ana cuba selongkar kisah indah disebalik liriknya...)
**imtisal nur alya**
p/s: duhai musliminku..
       ayuh!!kau pemuda, gagah bertenaga, kreatis berwibawa, bangkitlah membela!!
        


Nabi SAW bersabda : “Cintailah ALLAH kerana DIA telah memberimu makan dan kenikmatanNYA Dan cintailah aku dengan cinta ALLAH Swt kepadaku”

.::ku tinggalkan cinta dikaki langit::.

salam kerinduan buat kampung halaman yang ku tinggalkan disaat mentari mula menapak maju membuka tirai indahnya seketika tadi...apabila malam mula merubah warnanya, makin menggatal jari jemari ini ingin menari di keyboard komputer riba hadiah terindah seorang abang buat adik kesayangan..=.='.cahaya indah rembulan mula mengintai makhluk bumi disebalik awan malam..sunyi sepi saat ini..tetamu hostel masih kurang..masing-masing sayang meninggalkan tanah tumpah darah tercinta..dan ana??kembali jua hari ini dengan rasa beratnya hati yang tak tertanggung sayunya..

sepi tanpa bicara, hanya suara merdu cengkerik yang menemani diri disaat kesunyian..tidak pernah dilupa diriNYA yang sentiasa ada bersama gerak nadi..alhamdulillah. masih diberi peluang meneguk nikmat kurniaanNya biarpun berkali-kali nikmat ini di koyak rabakkan tanpa ada sedikit rasa syukur.subhanallah.. 
kepulangan ini ana tinggalkan sejuta perasaan..gembira, sedih, terharu, cemburu, syukur..secukup rasa!! tenanglah duhai diriku...bukan mudah meninggalkan sesuatu yang kita sayang..sabarlah jiwaku..bukan mudah menahan kerenah orang sekelilingmu yang bermacam ragam..husnu zhonlah pemikiranku, tiada yang lebih baik daripada itu...cubalah untuk bertenang ikhtifarlah kepadaNya..perbanyakkan selawat keatas kekasihNya..insyaAllah hatimu akan tenang.. sekalipun rasa ini kuat membelenggu diri..tangkislah ia dengan bermuhasabah..ingatlah.. Allah datangkan angin musibah supaya kita kembali bermuhasabah, bukan untuk membuatkan diri terus layu terkulai menunggu saatnya untuk rebah..bangkitlah!! pandanglah kehadapanmu..ada sinar indah sedang menunggu..
melodi indah buat diriku....

Pernah hati ini terguris
Dengan fitnah dan tohmahan menghiris
Sehingga terasa diri ini hina
Kerana tiada siapa yang sudi membela
Kutabahkan hatiku harungi hidup
Biarpun tiada siapa yang menemani
Keseorangan aku di lautan sepi
Ditinggalkan mereka yang aku percayai

Namun ku tahu ada hikmahnya
Setiap segala yang menimpa diri
Kuserahkan segala padaMu Tuhan
Yang berkuasa jua mencipta
Kerana engkau MAha Mengetahui
SEgala apa yang terbuku di hati

C/O:Ya Allah tidakku terdaya lagi
Menahan dugaan yang mencabar ini
Terasa bagai noktah telah kutemui
Mengakhiri segala yang telah aku mulai
Ya Allah engkau lindungilah aku
Bekalkanlah daku dengan limpahan iman
Agar tabahku menghadapi dugaan
Agar tidakku berhenti di pertengahan

Kini di sini aku berdiri
Bersama harapan yang tulus suci
Agar terbitlah kembali menteri pagi
Setelah malamku berkalut benci

tinggallah segala luka pedihmu disitu...bawalah bersama semangat baru..carilah sinar gemilang itu disebalik mendungnya awan selepas berhentinya hujan..berdoalah sayangku..semalam Allah telah menolongmu, percayalah esok dan selamanya pasti DIA akan menolongmu lagi...!!


Nabi SAW bersabda : “Cintailah ALLAH kerana DIA telah memberimu makan dan kenikmatanNYA Dan cintailah aku dengan cinta ALLAH Swt kepadaku”

Saturday, 28 January 2012

.::putera agama pilihanku::.







Dalam sepi aku berbicara..

Keyboard seakan memanggil-manggil minta untuk dibelai. Tangan terus merapati keyboard dan terus memberi sentuhan manja padanya. Otak berputar ligat mencari idea untuk entri terbaru. Ilham dari ILLAHI untuk sekian kalinya dinanti lagi. Kuntuman doa dilafaz dalam sepi berulang kali. Mohon diberi ilham seperti selalu dan moga setiap bait bicara sepi ini ditulis atas tuntunan dariNYA. Selalu berpesan pada diri bahawa setiap kalimah dalam catatan sepi ini akan menjadi hujah antara diri ku dengan ALLAH!

Menjejaki usia 19 tahun menuntut 1001 kekuatan. Andai tiada mujahadah yang tinggi pasti akan tersungkur di lembah kemaksiatan. Nauzubillah. Tangisan sepi  semakin menjadi-jadi akhir-akhir ini. Semuanya kerana ana merasakan sudah tak mampu lagi menjaga hati ini. Terlalu sukar. Semakin dipinta dikikis perasaan itu dari pelupuk hati ini semakin menebal pula perasaan itu datang. Cuba mencari-cari kelemahannya agar hati ini tidak dibuai dalam cinta yang fatamorgana ini. Masih belum mampu. Dalam sepi lantas terpancul bait-bait doa dalam esakan penuh syahdu.

Ya ALLAH aku dah tak mampu menjaga hati ini! ENGKAU hadirkannya di saat aku masih bertatih untuk menyintaiMU..

Benar. Hati yang ALLAH amanahkan ini terasa tak mampu lagi ana jaga. Rasanya sudah terlalu kotor untuk dihinggapi cintaNYA. Walau selalu ana melantunkan ayat-ayat cinta buat RABB namun tetap jua diuji dengan kehadiran sang kumbang yang cuba-cuba menghampiri kelopak mawarku.  ALLAHurabbi.

Bila ALLAH datangkan cinta insan pada kita bermakna ALLAH sedang menguji tahap kecintaan kita padaNYA.

Ana sedar. Sebenarnya ALLAH sedang menduga lafaz-lafaz cinta yang sering ana lantunkan padaNYA setiap kali amanahNYA dilaksanakan. Adakah benar atau dusta semata. Diuju dengan kalam sendiri! Bukan mudah ingin meletakkan cinta kepada ALLAH sepenuhnya. Sering tarbiyahNYA terlebih dahulu datang menduga. Cinta  kepadaNYA bukan sekadar kalam yang meniti dibibir sahaja tapi mesti dibuktikan menerusi tindakan. Love ALLAH is not word but verb. Mujahadah yang tinggi sangat diperlukan untuk menepis segala gelombang cinta palsu.

ALLAH, jangan biarkan aku keseorangan dalam melawan perasaan ini. Aku ingin cintaMU, aku ingin redhaMU. 

Bercintalah selepas kahwin.

Maksud ana di sini bukanlah untuk menidakkan cinta insan kerana hakikatnya cinta itu fitrah. Cinta itu sendiri hadiah dari ALLAH. Dicampakkan ke dalam  hati setiap hamba-hambaNYA. Ana cuma mengharapkan ‘cinta halal’(cinta selepas kahwin). Bukankah  itu lebih indah? Halal untuk dicintai dan dirindui:) Cinta itu sendiri boleh menjadi ibadah hati jika kedua-dua hati yang saling bertaut kerana ALLAH. Cinta dan rindu hanya kerana ALLAH. Tetapi jika cinta itu didasarkan atas nafsu semata maka cinta yang fitrah sudah bertukar menjadi fitnah. Cinta juga boleh menjadikan kita syirik kepada ALLAH bilamana kita meletakkan cinta kepada seseorang melebihi cinta kepada ALLAH, lalu membelakangkan hukum agama kerananya.

Kaulul hukama’: Manusia boleh menjadi hamba kepada apa yang dicintainya.

Justeru berhati-hatilah ketika hendak memberi cinta. Kalau cinta itu tak bermatlamatkan untuk membina baitul muslim lebih baik jangan berani  mencuba. Bila sudah terjerat pasti sukar untuk melepaskannya. Percayalah! Jika ada sang kumbang cuba merapati, benteng diri dengan perisai malu. Jangan mudah menyerah. Biarlah kita dikatakan ‘jual mahal’ kerana perempuan solehah itu sememangnya mahal harganya kerana dia mendapat permintaan yang tinggi di dunia dan akhirat.  Kalau si rijal itu ingin menjadikan kita sebagai sayap kiri perjuangannya, sepatutunya dia terlebih dahulu memenangi hati ibu bapa kita bukannya kita.

Kalau betul-betul suka datanglah berjumpa dengan ibu bapa. Tapi malangnya tak berani. Kalau begitu kenapa berani untuk bercinta sedangkan masih belum bersedia untuk 
berkahwin?   

Pilihanku hanya yang beragama.

Imam Nawawi pernah berkata: Aku mencintaimu kerana agama yang ada padamu tapi jika hilangkan agama yang ada padamu, maka hilanglah cintaku padamu..

Kata-kata yang menjadi azimat buat ana dalam membuat pilihan. Baitul muslim yang hendak didirikan bukan bermatlamatkan nafsu semata. Ianya perlu disempurnakan dengan tanggungjawab. Tanggung di dunia dan jawab di akhirat nanti!

Perkahwinaan dimulakan dengan cinta dan disempurnakan dengan tanggungjawab. 

Kebelakangan ini sering diasak dengan persoalan khitbah dan kahwin. Macam-macam persoalan yang timbul. Sampai tak mampu nak berkata. Hanya mampu tersenyum meraikan soalan daripada sahabat-sahabat :).  Ramai yang menyangka ana sudah khitbah. Alasannya tersarung cincin dijari manis..^_^ Terpulanglah. Hakikatnya, ana sendiri masih mengislah diri dan sedang berusaha ‘mensolehahkan diri’ dengan harapan ana akan mendapat si soleh:) Bukankah perempuan yang baik untuk lelaki yang baik? Sekarang cuba kurangkan sedikit  agenda MENCARI tapi berusahalah MENJADI kerana hanya jauhari yang kenal manikam. jadi hanya si soleh yang mengenal si solehah.

Telah tercatat jodohmu di luh mahfuz untukmu. Cuma peribadinya ditentukan oleh sejauh mana ketinggian peribadimu. Jika dirimu berada di jalan yang diredhaiNYA. InshALLAH si dia turut berada di landasan yang sama. Lupakan segala kegundahan hatimu, teguhkan dirimu pada cinta hakiki nescaya cinta lelaki soleh turut kau miliki..
Nah, pilihan berada di tangan kita. Kita yang perlu mencorakkan diri kita jika pilihan kita adalah lelaki soleh..^__^

mabruk buat sahabat-sahabat yang bakal melangsungkan perkahwinan buat masa terdekat ini.... barakallahu lakuma...
dear zauj...
be a imam for my prayers...be my qari and read the qurans for me..be the one who leads me to Allah..that's all i'm asking for...

Nabi SAW bersabda : “Cintailah ALLAH kerana DIA telah memberimu makan dan kenikmatanNYA Dan cintailah aku dengan cinta ALLAH Swt kepadaku”

Thursday, 26 January 2012

.::buat wanita bertudung::.


INGATAN BUAT WANITA BERTUDUNG



Wahai wanita bertudung labuh,
Sungguh cantik terlindung rambut mu,
Sungguh ayu tertutup bentuk tubuhmu,
Yang terzahir jelas gaya kesopananmu,
Mengaburi segala yang tersirat di hati,
hanya diri sendiri yang menghakimi,
mungkin suci ikhlas kerana Ilahi,
atau berdebu dengan sebab duniawi,
riak wajah nampak tawadhu’,
riak jiwa rupanya menunjuk-nunjuk,
alangkah ruginya andai benar begitu,
kerna azab masih tak terlepas dari mu,
serupalah sahaja diri mu ditunggu,
diseksa tidak ubah seperti wanita tak bertudung,
sama dengan mereka yang menyempang tudung,
oleh itu jadikanlah dirimu,
sebahagian daripada mereka yang bertudung,
bertudung labuh hingga ke paras dada,
tersemat jua bersamanya rasa takwa..

(jua pesanan buat diriku....semoga terus istiqomah. insyaAllah..)
~~**imtisal nur alya**~~

Nabi SAW bersabda : “Cintailah ALLAH kerana DIA telah memberimu makan dan kenikmatanNYA Dan cintailah aku dengan cinta ALLAH Swt kepadaku”

Wednesday, 25 January 2012

.::wahai gadis::.

Wahai gadis,
Cinta sejati, bukan dari mata turun ke hati…
Tetapi hati turun ke mata…
Kerana hati yg mengawal mata bukan mata yg mengawal hati…
Masakan raja mengawal rakyat bukan rakyat mengawal raja…
Wahai gadis,
Dikahwini perempuan itu atas empat perkara…
Harta, keturunan, rupa dan agama…
Tetapi kahwinilah atas dasar agama…
Nescaya kamu akan mendapat segalanya…
Wahai gadis,
Cintailah sesuatu itu sekadar sahaja…
Berkemungkinan ia akan menjadi kebencianmu pada suatu ketika…
Bencilah yg engkau benci itu sekadar sahaja…
Berkemungkinan ia akan menjadi kecintaanmu pada suatu ketika…
Wahai gadis,
Cintailah sesiapa sahaja…
Asal wadahnya cinta Allah…
Hati tidak resah…
Jiwa tidak akan gelisah…
Jauh terhubung rindu…
Dekat terikat padu…
Wahai gadis,
Jika engkau mencintai seseorang biarlah kerana Allah…
Sesungguhnya mencintai Dia merupakan cinta yg hakiki…
Cintailah Allah yang Maha Mencintai…
Kalau cintai Dia biarlah rindu untuk bertemu…
Jika cintai Dia biarlah suka apabila disuruh…
Wahai gadis,
Kita tidak boleh mencintai orang lain…
Sebelum mencintai diri sendiri…
Dan kita tidak boleh mencintai diri sendiri…
Sebelum mencintai Allah!
Hakikatnya hati ini milik Allah jua…
Kerana Dia-lah pencipta segala hati…
Wahai gadis,
Tidak payah bersentuhan tangan…
Kerana mereka sudah bersentuhan hati…
Tidak payah berbalas kerlingan mata…
Kerana mereka sudah pun berbalas-balas doa…
Mereka itu adalah suami isteri yg berkasih sayang berlandaskan Ilahi…
Wahai gadis,
Denai, langit dan gunung…
Adalah satu cubitan kasih pada satu kealpaan…
Pada limpahan nikmat selaut indah…
Ke mana tumpahnya munajat seraut sembah?
Sekian lama melihat alam penuh teratur…
Mengapa hatimu masih lupa untuk bersyukur?
Wahai gadis,
Seringkali engkau memburu nikmat…
Tetapi ingatkah engkau akan Pemberi nikmat?
Cintailah yang memberi nikmat…
Dan jangan engkau cintai nikmat yang diberikanNya…
Itu tandanya engkau seorang yang bersyukur…
Wahai gadis,
Ingatlah dikau akan suatu perkara…
Hidup tanpa cinta…
Ialah hidup tanpa cita-cita…
Cinta yang terbaik…
Ialah cinta yang bertalian dengan cita-cita…
Ayuh!!! Jadikan cita-citamu sebagai cinta…
Wahai gadis,
Tuhan tidak menciptakan manusia hodoh…
Tetapi Tuhan mencipta manusia dengan kecantikan yang berbeza…
Jadi…
Janganlah dikau bersedih dan merendah diri akan rupa paras mu…
Kerana kecantikan yang abadi terletak pada akhlaknya…
Bukan terletak pada wajah dan pakaiannya…
Wahai gadis,
Sesungguhnya pada wanita yang bertaqwa itu…
Terkumpullah segala keindahan dan kebenaran…
Kekayaan pada lapangnya hati…
Rupawan pada indahnya budi…
Bangsawan pada kerendahan diri…
Yang sering sujud di telapak Ilahi…
Wahai gadis,
Yang tidak bisa pecah dek pukulan arus kehidupan…
Cintailah seseorang itu…
Jika falsafah pandangan hidupnya…
Sesuai dengan kamu…
Wahai gadis, cintailah cintaNya!



Nabi SAW bersabda : “Cintailah ALLAH kerana DIA telah memberimu makan dan kenikmatanNYA Dan cintailah aku dengan cinta ALLAH Swt kepadaku”

Tuesday, 24 January 2012

.::tips kahwin awal::.

bismillahirrahmanirrahim..
assalamualaikum sahabat fillahku......sedikit perkongsian buat kamu...
jua teladan dan peringatan buatku..
cerita sebuah bicara.....bicara bahagia namanya.. ^___^v

Jodoh di tangan Tuhan. Demikian kata-kata masyhur masyarakat Melayu disegenap lapisan masyarakatnya, tua atau muda, kaya atau miskin, yang telah berkahwin atau belum. Bagi sesetengah mahasiswa/i, ALLAH mentakdirkan mereka berkahwin sesama mereka ketika masih di menara gading, tempatan atau di luar negara, dalam usia yang masih muda. Saya dan isteri melangsungkan perkahwinan sebelum menyambut ulangtahun ke 20 di Australia dalam tahun 1985. 

Syukur alhamdulillah, setelah 22 tahun berlalu, kerukunan rumahtangga masih utuh dan mahligai yang dibina mekar dari hari ke sehari, tahun demi tahun. Bagi mereka yang bakal atau sedang melayari kehidupan rumahtangga semasa masih menuntut, di luar negara pula beberapa petua kami nukilkan di sini, semoga bermenfaat buat semua sambil berkongsi pahala dalam membina rumahtangga: 

1- 
Ikhlaskan niat berkahwin semata-mata kerana ALLAH, RasulNYA, hari Akhirat dan berjuang di JalanNYA. Walau berlalu masa berdekad, mengingati Niat yang tulus dari masa ke semasa ini memberi kekuatan dan ketenteraman dalam mengurus keluarga dan menentu hala tuju hidup anak-anak. 

2- 
Sentiasa ingat bahawa cinta datangnya dari hati manusia, sedang hati pula adalah milik ALLAH swt. Kita tidak dapat mencintai seseorang melainkan jika ALLAH kehendakki. Oleh itu sentiasa kita berdoa semoga ALLAH mengurniakan kita cinta kasih kepadaNYA dan RasulNYA, kemudian kepada isteri dan anak-anak. 

3- 
Sentiasa meletakkan diri ingin belajar tentang kehidupan. Ini termasuk ingin mengenali labih lagi tabiat diri kita sebagai seorang suami, tabiat isteri kita sebagai seorang wanita yang sudah tentunya banyak perbezaan dengan diri kita, dunia kehidupan berumahtangga yang hampir merupakan satu organisasi yang diikat dengan kasih sayang dan hormat menghormati, bukan syarikat yang diikat oleh harta dan wang gaji dan lain-lain lagi.
4- Hendaklah pasangan berkongsi visi dan misi, apa yang hendak dicapai atau dituju dalam melayari kehidupan bersama dan bagaimana nak mencapainya. Berapa banyak organisasi dan perjuangan yang ahlinya pecah berantakan lantaran masing-masing di luarnya nampak bertaut, tetapi di dalam diri masing-masing mempunyai kefahaman, keyakinan dan halatuju yang berbeza. Dalam hal ini, theqah dan taat dari isteri terhadap suami, halatuju dan perjuangannya selaku pemimpin keluarga amat penting. Dalam masa yang sama sikap tanggungjawab suami dan kasihnya kepada isteri dan anak-anak mesti mewarnai setiap sudut dan ruang rumah, hati dan jiwa mereka yang dibawah pimpinannya. Kata Hasan Al-Banna, “Hendaklah suami memastikan isterinya menghormati Fikrahnya”. Fikrah maknanya kefahaman, halatuju dan perjuangan. 

5- 
Menghormati mertua dan saudara mara yang berkait darah dengan mereka. Berusaha merapatkan silaturrahim melalui sumbangan wang bulanan walau sedikit atau simbolik, ziarah menziarahi, berhubung dan bertanya khabar, mengaturkan majlis yang mengumpulkan saudara mara yang dekat atau jauh dan sebagainya. Perkahwinan bukan sahaja diantara dua mempelai, bahkan diantara dua keluarga dan sanak saudara.
6- Suami dan isteri bersepakat dalam menentukan masadepan anak-anak, pakaian, persekolahan, bidang pengajian dan jodoh, sepertimana mereka berdua bersepakat dalam budget mingguan, pembelian hartanah, pembahagian keutamaan dan sebagainya.
7- Meletakkan Tarbiyah Anak-anak sebagai keutamaan yang paling teratas di dalam program keluarga dan budget kewangan. Moga Allah merahmati sepasang suami isteri yang berpada hidup sederhana rumah dan kereta demi membayar yuran anak-anak yang mahal di sekolah-sekolah Islam swasta yang mempunyai sistem dan pendidik yang berkualiti. 

Akan berterusan seorang mukmin dan mukminah itu dipegang pada niatnya dalam setiap rancangan dan tindakan, walau berlalu masa yang panjang, tahun demi tahun, dekad demi dekad. "Seorang mukmin dipegang pada syarat-syarat (yang dibuat diawal)nya"“Hanyasanya amalan-amalan itu dengan niat-niat..” (Hadis).
 



Seperti peguam menjaga perjanjian antara dua orang, syarikat atau pihak, di dalam surat yang disimpan rapi. Apabila berlaku sesuatu maka tempat rujuknya ialah niat asal persefahaman antara kedua pihak. Dalam berkahwin, niat bukan di simpan di almari peguam, namum ia tersemat di hati sanubari di setiap mempelai. Apabila melayari kehidupan bersama sebumbung, niat asal akan sentiasa menjadi rujukan hati, sumber semangat, pengubat masalah, penyuluh pelan perancangan, pengingat ketika bersendirian, penjaga ketika berjauhan dan ruh yang mengalir ke dalam jiwa anak-anak bakal pejuang. 

Beruntunglah mereka yang mula mengenal Dakwah, jalan dan tuntutannya sejak masih di bangku sekolah atau sebelum berkahwin. Dia boleh menyemak dan memperbetul kembali niatnya untuk berkahwin. Kepada yang telah berumahtangga, masa belum terlewat untuk memperbaharui niat kehidupan yang berbaki. Ketika aku bertekad berkahwin dalam usia muda, belum mencecah 20 tahun, niat paling utama perkahwinan ialah untuk

(1) memahami Dakwah ini dengan lebih lagi,
(2) bekerja lebih bersungguh dan 
(3) 
menyumbang bakti Dakwah kepada kaum Hawa juga, selepas selama ini hanya mencakupi lingkungan kaum Adam sahaja.



Nabi SAW bersabda : “Cintailah ALLAH kerana DIA telah memberimu makan dan kenikmatanNYA Dan cintailah aku dengan cinta ALLAH Swt kepadaku”

.::solat selepas HAID..kesilapan wanita::.



SOLAT SELEPAS HAID : PERKARA YG DIPANDANG RINGAN..

Pengetahuan Islam kepada sesiapa yang bernama wanita ISLAM!!!

....................................................................................................................................................................


Kebanyakkan perempuan/wanita/ muslimah (wanita Islam) tak berapa perasan ATAU lebih malang lagi jika memang tak tahu menahu akan perkara ini... Ilmu Fekah, khususnya BAB HAID yang berkaitan dengan diri wanita itu sendiri amat kurang dikuasai atau difahami secara menyeluruh oleh kebanyakkan wanita Islam...kenapa hal ini boleh terjadi?? Amat susah untuk mencari seorang guru/ustazah/ ...yang betul-betul pakar dalam bab 'Orang-orang Perempuan ini' kecuali terpaksa@mesti dirujuk kepada lelaki/ustaz- ustaz yang bernama LELAKI jugak...(saya rasa ramai yang bersetuju dengan pandangan saya )

Contohnya yang paling simple ; bila ditanya kepada kebanyakkan wanita Islam ; "adakah wajib bagi seorang wanita Islam menqhada'kan solat mereka yang ditinggalkan ketika haid?" pastinya kita akan mendengar jawapan daripada kebanyakkan mereka mengatakan: "alaa...itu soalan mudah jee..bila 'datang period' maka solat tuu tak perlu qadha, yang perlu qadha hanya puasa jee..itulah yang kami belajar sejak mula-mula 'bergelar wanita' dulu"

Jika dibuat pantauan nescaya jawapan seperti di ataslah yang akan kita jumpa... Sebenarnya TAK SEBEGITU MUDAH bagi seorang muslimah nak meninggalkan solat mereka walaupun dirinya didatangi haid!!! sekalipun. Hal ini boleh dirujuk di dalam kitab Ihya' Ulumuddin karangan Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali yang mashur.


Kitab yang padanya ada ilmu yang berkaitan Tasauf dan padanya juga perbahasan Fekah yang luas, inilah bukti kehebatan ulama' terdahulu..

Dalam BAB TIGA :
" Fi adab Mua'sharah Wama Yujzi Fi Dawamun Nikah..." perkara YANG KETUJUH disebut dengan jelas dalam kitab tersebut : PERKARA YANG BERKAITAN DENGAN HAID: Penjelasan (bayan) terhadap solat yang perlu diqadha bagi perempuan yang didatangi haid :

1. Jika perempuan dalam keadaan haid mendapati darah haid itu berhenti (dengan melihatnya) sebelum masuknya waktu Maghrib, kira-kira sempat dia solat asar sebanyak satu rakaat, maka baginya wajib qadha solat zohor dan asar.

2. Jika perempuan mendapati darah haidnya kering sebelum masuknya waktu subuh, kira-kira sempat baginya solat Isya' sebanyak satu rakaat, maka wajib baginya qadha solat maghrib dan Isya'. " Dan hal ini (qadha solat yang ditinggalkan semasa haid) adalah sekurang-kurang perkara yang wajib diketahui oleh setiap wanita Islam" (Imam Al-Ghazali)


HURAIAN MASALAH :
1. Kenapa perlu diqadha solat Asar dan Zohor?
- Kerana perempuan itu hanya menyedari keringnya haid masih dalam waktu Asar, maka baginya wajib solat asar (selepas mandi hadas)

2. Kenapa pula solat Zohor juga perlu diqadha sama?
- Kerana di dalam hukum menjama' (menghimpun solat bagi orang musafir) solat Asar boleh dijama' dan diqosarkan bersama solat Zohor.
- Kerana kecuaian wanita itu sendiri (dari melihat haidnya kering atau tidak), boleh jadi haidnya sudah kering dalam waktu Zohor lagi, langkah Ihtiyat ( menjaga hukum) maka perempuan itu juga perlu mengqhada solat Zohor.

3. Dalam perkara solat subuh pun sama : -perempuan itu hanya menyedari darah haidnya kering, sebelum masuk waktu subuh, kira-kira sempat solat Isyak satu rakaat (selepas mandi hadas) maka wajib baginya solat Isya' sebab darahnya kering masih dalam waktu Isya'.
-Solat Isya' juga boleh dijama' (bagi musafir) dengan solat Maghrib, maka baginya juga perlu diqadha solat maghrib.
-Di atas kecuainnya (tidak betul-betul melihat darahnya kering atau tidak dalam setiap waktu solat) maka boleh jadi darahnya sudah kering dalam waktu maghrib lagi (sebab proses keringnya darah itu berlaku secara perlahan-lahan, mungkin perempuan itu hanya menyedarinya dalam waktu subuh, hakikatnya proses pengeringan itu sudah lama berlaku)
-maka langkah ihtiyat (menjaga hukum) maka adalah bagi perempuan itu perlu di qadha juga solat maghribnya.

Sila rujuk : Kitab Ihya' Ulumuddin (Jilid ke 2) cetakan Darul Nahwan Nil / Darul Haram Lil Turath, Kaherah.

Diharapkan tulisan ini memberi kesedaran kepada seluruh yang bergelar Muslimah untuk lebih mendalami diri mereka dengan ilmu 'Fiqhul Nisa' ini yang berkaitan dengan diri mereka sendiri!!!




TOLONG SEBARKAN KEPADA ORANG LAIN DEMI SAHAM AKHIRAT ANDA !!!

Nabi SAW bersabda : “Cintailah ALLAH kerana DIA telah memberimu makan dan kenikmatanNYA Dan cintailah aku dengan cinta ALLAH Swt kepadaku”

.::di jalan ini aku bernikah::.


~~BISMILLAHIRROHMANIRRAHIM~~

:)

Jari manisnya tersarung sebentuk cincin. Mengelus-elus lembut batu cincin, cantik. Mata-mata lain memuji sambil mengucapkan tahniah kepadanya.

"Wah, dah 'berpunya' rupanya! awat tak habaq? "
"cantiknya cincin, diam diam ubi berisi ea? "
"Ehem, dah khitbah rupanya ukhti ."

Dia tersenyum, tidak mengangguk, tidak menggeleng. Sahabat-sahabat mula berlalu pergi,hanya tinggal dia seorang, di taman itu. Mereka baru selesai liqo'. Alhamdulillah, syukur Allah masih beri kesempatan untuknya bernafas dalam tarbiyyah. Teringat kembali peristiwa tiga tahun lepas, tatkala sentuhan murobbi hinggap pertama kali di hatinya.

Peristiwa tiga tahun yang lepas takkan pernah luput dari ingatannya. Kisah bagaimana perjalanan sebuah tarbiyyah bermula. Allah. Dia sendiri seakan tidak percaya dengan perubahan yang dialaminya sekarang, berjubah, bertudung labuh, hand-socks, stoking. Tiada lagi selendang warna-warni menghiasi kepala, tiada lagi jeans skinny, tiada lagi t-shirt ketat di tubuhnya. Sudah dibuangnya jauh-jauh imej lama itu. Dia malu sebenarnya, malu memikirkan diri yang lama. Tapi digagahkan diri untuk berubah, tabahkan hati bersedia menadah telinga menerima ejekan dan perlian yang bakal diterima. Sudah dia bekali dengan senyuman di hati, sudah dia tekadkan azam, dia berubah bukan kerana manusia, tetapi kerana Tuhannya.

Begitulah perjalanannya bermula, pahit manis, lelah duri, semuanya telah tertulis dengan rapi. Alhamdulillah, masih lagi bertahan berdiri. Akhawat merupakan kekuatan utama selepas dia memasuki relung dakwah dan tarbiyyah ini. Ibarat menanam benih, dia mula menyemai fikrah islamiyyah, memperteguhkan lagi iman dan aqidahnya, semoga nanti membuahkan amal dan akhlak yang manis, semuanya demi redha Allah.

Hari ini dia di sini, bersama usrati dan sahabat tersayang, yang sama-sama meredah hujan dan badai di dalam dakwah dan tarbiyyah. Mereka menangis bersama, tertawa bersama, Allah, dunia seperti taman syurga bila ada mereka. Mereka berkumpul berbincang mengenai masalah ummat, bersama memikirkan jalan penyelesaian terbaik untuk dakwah muntij, bersatu dalam memperjuangkan tujuan yang satu-- Ustaziyatul Alam.

Dia memandang kembali cincin di jari manisnya, terletak sempurna. Ya, dia sudah bernikah. Bukan dengan mana-mana ar-rijjal, tetapi dia bernikah dengan jalan dakwah. Dia memilih untuk nikahi dakwah, kerana itu dia sudah sediakan diri sepenuhnya untuk diinfakkan di jalan ini, jalan untuk menemui Ilahi. Dia merasai bahagianya di jalan dakwah ini,bahagia yang tidak akan dirasai jika dia tidak mengenal tarbiyyah, kerana itu dia memilihnya.

Bukan tidak pernah dia didatangi suara-suara yang bertanyakan pemilik hati, tetapi dia tekad, hanya senyuman sebagai ganti penolakan. Bukan dia tidak punya hati, tetapi hatinya seakan mati tatkala ummah ibarat buih-buih di gigi air, yang berpecah belah terhempas di batu peradaban sekulerisme. Imannya menangis ketika melihat saudara seakidahnya diseksa dan dianiaya. Sakit, tenat, itulah yang dirasainya. Oleh itu dia merasakan tanggungjawabnya untuk mengembalikan kegemilangan ummat, iaitu dengan menjalani dakwah sepenuh hati. Dia punya Tuhan untuk mengadu, tidak pernah kesepian kerana dia tahu, Tuhan tidak pernah meninggalkannya.

Cincin di jarinya bukan tanda ikatan istimewa, melainkan hanya mengingatkan diri bahawa dia sudah 'menikahi' jalan dakwah ini, maka semestinya dia harus melaksanakan tanggungjawabnya sebagai seorang dai'e dengan sepenuh hati. Biarlah hatinya diisi dengan cinta Ilahi, biar mantap fikrah dan aqidah di hati, mengejar keredhaan Allah, mahu jadi bidadari kesayanganNya. Mungkin nanti dia tidak peroleh cinta di dunia, tetapi dia yakin, di syurga nanti ada cinta yang lebih bahagia untuknya....
subhanallah......
~~IMTISAL NUR ALYA~~

Nabi SAW bersabda : “Cintailah ALLAH kerana DIA telah memberimu makan dan kenikmatanNYA Dan cintailah aku dengan cinta ALLAH Swt kepadaku”

.::nota buat diriku::.

Orang yang berupa cantik dan hensem sangat berlambak-lambak. Takde apa nak diherankan dengan rupa. Lama-lama berkedut jugak...

Layanlah janji manis manusia sebagai kata-kata sahaja. Biarlah kata itu singgah di telinga tapi jangan sesekali membenarkannya masuk ke hati untuk dipercayai...

Sesungguhnya mengorbankan rasa sayang itu lebih sukar berbanding menginfaq harta...
Subhanallah.....

Menjadi sebaik-baik hamba dan khalifah bukanlah semudah memetik dua jari. Letupan belum pasti berbunyi. Hakikatnya manusia sememangnya penuh dengan kekurangan. Namun tidak menjadi kesalahan untuk membaiki diri menjadi sebaik-baik hamba ALLAH. Teruslah melangkah meskipun dalam kepayahan. Kita adalah khalifah. Mengapa perlu diuji dengan perkara yang mudah. Sedangkan kepayahan itu perkara WAJIB sebelum tiba di Jannah. Lalu, haruskah mengalah pada takdir yang sering menghadiahkan kita dengan kesukaran yang membuatkan kita tersujud menangis hiba? Belajarlah tabah duhai hati seorang perjuang! Tangisan itu pasti tidak sia-sia andai langkahmu terus teguh menuju jalanNYA....



Nabi SAW bersabda : “Cintailah ALLAH kerana DIA telah memberimu makan dan kenikmatanNYA Dan cintailah aku dengan cinta ALLAH Swt kepadaku”